Anggota Ormas Balawangi Gerah Dengan Pemberitaan Sepihak Media Online Surya Nenggala

0
390

BANYUWANGI – Anggota Ormas Pembela Adat dan Budaya Banyuwangi (Balawangi) gerah. Mereka marah dengan adanya pemberitaan sepihak yang diunggah oleh media online Surya Nenggala Biro Banyuwangi, berjudul ‘Kabiro Surya Nenggala Banyuwangi Siap Laporkan Oknum Balawangi Terkait Penyalahgunaan Nama Medianya’.

Berita yang terbit pada Jumat, 23 Oktober 2020, tersebut dinilai telah mendiskreditkan nama baik lembaga Ormas Balawangi. Serta diduga berisi informasi bohong atau hoaks dan menjurus pada ujaran kebencian.

“Yang sangat kami sayangkan, pemberitaan tersebut diunggah dengan tidak berimbang. Atau tanpa melalui klarifikasi kepada Ketua Balawangi atau pengurus yang diberi kewenangan,” ucap Relly Putra Sanjaya, salah satu tim media Ormas Balawangi, Minggu (25/10/2020).

Dalam berita disebutkan bahwa Balawangi telah melakukan pencairan dana dengan mengatasnamakan media online Surya Nenggala. Dimana sumber dana disebut dari hasil kerjasama atau kesepakatan antara pihak eksternal PT Bumi Suksesindo (PT BSI) dengan Ormas Balawangi.

“Itu semua hoaks. Ormas Balawangi tidak pernah ada kesepakatan dengan pihak eksternal atau pun dengan manajemen PT BSI,” tegas Wakil Ketua Balawangi, Agus Setiawan.

Yang benar, lanjutnya, kerjasama yang terjalin adalah antara Balawangi dan sejumlah media. Termasuk media online Surya Nenggala biro Banyuwangi. Sesuai kesepakatan, Balawangi akan memberikan kontribusi untuk pemberitaan yang diterbitkan oleh media rekanan tersebut. Besaranya, menyesuaikan dengan jumlah pemberitaan terkait kiprah Balawangi yang diunggah.

Atas kejadian ini, sejumlah anggota Ormas Balawangi akan melakukan pengaduan ke Dewan Pers, selaku lembaga independen yang berfungsi untuk mengembangkan dan melindungi kehidupan pers di Indonesia.

“Andai nama – nama kami para anggota yang disebut – sebut, kami tidak akan mempermasalahkan. Karena teman – teman media adalah teman kami, sahabat kami. Tapi kali ini yang diserang adalah nama baik lembaga kami, Balawangi, itu yang tidak bisa kami terima,” tegas Agus.

Dikonfirmasi terpisah, Kabiro Surya Nenggala Banyuwangi, Siti Nurjanah, ketika dihubungi awak media menolak berkomentar. Dia mengaku akan bersedia berkomentar jika wawancara dilakukan dengan cara Video Call. Sedang saat melakukan proses wawancara, telepon selular milik wartawan sedang Low Bat.

“Saya mau Video Call aja mas, mohon maaf kalau gitu, saya lagi sibuk ini, nanti aja kalau gitu, saya maunya Video Call soalnya, ya wes mas,” kata Siti. (Aris)