Gabungan LSM Dan Aktifis Mahasiswa, Dorong Pilkada Sebagai Ajang Pendewasaan Politik

0
305

BANYUWANGI – Puluhan massa mendatangi kantor Bawaslu Banyuwangi, Senin (23/11/2020). Mereka yang terdiri dari Ormas Pemuda Pancasila, tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aktivis mahasiswa mendesak pihak penyelenggara bisa menindak tegas temuan serta laporan tentang praktik kampanye hitam.

“Praktik kampanye hitam dapat merusak marwah demokrasi, dan merugikan masyarakat,” ucap Ketua MPC Pemuda Pancasila Banyuwangi, Zamroni SH.

Disebutkan, gerakan spontanitas ini adalah klimaks kekecewaan terhadap kondisi politik Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2020. Dimana isu yang menyudutkan salah satu Cabup Cawabup, terus bermunculan. Mulai dari politik dinasti, money politik dan lainnya.

“Kami mendesak Bawaslu Banyuwangi, tetap bekerja profesional, tetap netral dan berani menindak tegas segala bentuk praktik kampanye hitam,” katanya.

Sementara itu, Ketua LSM Solidaritas Masyarakat Transparansi (Somasi), Suparmin SH, menilai praktik Black Campaign dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi 2020, sudah sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, jika dibiarkan terus berlanjut bisa berpotensi menimbulkan perpecahan hingga konflik di masyarakat.

“Kampanye hitam bisa mengganggu kondusifitas masyarakat serta stabilitas keamanan, maka harus kita lawan,” tegas Ketua LSM yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) LSM Macan Putih ini.

Atas dasar itu, tokoh pergerakan yang akrab disapa Mbah Parmin Rambut Putih itu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersikap bersama. Saling bergandengan tangan, melawan dan menetralisir segala bentuk kampanye hitam.

Naufal Witartono, perwakilan aktivias mahasiswa menambahkan. Dia berharap momentum Pilbup Banyuwangi, menjadi ajang adu gagasan, visi misi dan program dari kedua pasangan Cabup Cawabup Banyuwangi. Tugas masyarakat selaku pendukung, menjadi penyambung lidah atau membantu sosialisasi.

“Jadi masyarakat tidak perlu ikut larut dalam isu – isu yang menyudutkan salah satu pasangan. Pilkada Banyuwangi, harus menjadi momentum yang berbahagia,” kata Presiden Mahasiswa Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga (mahasiswa Unair) Banyuwangi.

Dan demi menjaga kemurnian pesta demokrasi, dia meminta Bawaslu Banyuwangi, untuk menindak tegas segala bentuk praktik kampanye hitam.

Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim, menyambut baik kedatangan puluhan massa Pemuda Pancasila, LSM dan aktivis mahasiswa. Menurutnya, gerakan ini adalah indikasi positif dalam peran serta masyarakat.

“Ini adalah bentuk pengawasan partisipatif dalam pelaksanaan Pilkada Banyuwangi,” katanya.

Selama ini, Bawaslu Banyuwangi, telah menerima laporan tentang adanya spanduk provokatif. Yang berisi tulisan menyudutkan salah satu pasangan Cabup Cawabup Banyuwangi.

Selama di Kantor Bawaslu Banyuwangi, puluhan massa Pemuda Pancasila, LSM dan aktivis mahasiswa juga melakukan ikrar perang terhadap money politik, kampanye hitam, berita hoaks dan lainnya. (Aris).