Peringatan Hari Teater se Dunia di Cimahi, Teater Tingkatkan Kecerdasan

0
519
Peringatan Hari Teather

Komite Teater dan Pedalangan Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) bersama Masyarakat Teater Cimahi (Masteci) gelar Obrolan Seputar Pengetahuan Kebudayaan (Ospek) tentang Seputar Teater Remaja. Kegiatan dalam peringatan Hari Teater se Dunia yang senantiasa diperingati tiap tanggal 27 Maret ini berlangsung pada hari Jumat, 26 Maret 2021 pukul 13.30-15.30 wib secara daring, live streraming di youtube Dewan Kebudayaan Kota Cimahi dan Zoom meet.

Ketua Masteci juga Sekretaris Komite Teater dan Pedalangan DKKC, Ricky A. Maulana mengatakan, kegiatan Ospek ini menghadirkarkan tokoh teater nasional Iman Soleh dan Yoyo C. Durachman sebagai nara sumber diskusi secara daring lewat zoom meet dan live streaming di youtube DKKC. Sealin itu diisi pula pertunjukan teater berupa monolog, Kabaret dan musik.

“Selain peringatan Hari Teater se Dunia, kegiatan lebih khusus membicarakan teater remaja di Indonesia dan lebih khusus lagi teater remaja di Jawa Barat baik seputar pengetahuan teater, pelaku teater, kegitan teater, dan manfaat teater bagi kaum melenial (remaja),” ujar Ricky pada media melalui siaran persnya (25/3/2021).

Menurutnya, Masteci merupakan wadah atau asosiasi tempat berkumpunya kelompok-kelompok teater di Kota Cimahi. Sejak awal berdiri dan sekarang menginjak 2 tahun, bersama DKKC senantiasa melakukan kegiatan berupa pelatihan atau workshop akting teater untuk kelas pemula, kelas lanjutan bagi para remaja seputar Bandung Raya.

“Tahun 2021 kami juga masih melakukan workshop teater bagi para remaja sekaligus persiapan penyelenggaraan Festival Monolog ke 2 se Jawa Barat yang siap dilaksanakan pada awa bulan Juni 2021. Kegiatan Ospek ini salasatunya juga dalam upaya sosialisasi kegiatan festival monolog yang nantinya digelar secara daraing,” ungkap Ricky.

Ricky menegaskan, dalam kondisi pandemi Covid-19 Masteci dan DKKC ingin mengajak kaum milenial tidak berpangku tangan berdiam diri di rumah menungu pandemi berakhir. Diharapkan pelaku teater khusunya di Kota Cimahi dan Indonesia pada umumnya bisa bersama-sama bangkit dari keterpurukan dengan melakukan kegiatan teater yang tidak biasa dilakukan sebelumnya. Nyakni melakukan pergelaran atau festival teater secara daring.

“Berteater, diskusi dan nonton teater sebenarnya lebih menggigit dilakukan secara langsung. Namun pandemik Covid-19 mendorong kami untuk melakukan kegiatan teater dengan direkam dalam bentuk video, ditayangkan dan disaksikan bersama di media sosial. Sebagai satu solusi, dari pada kita berdiam diri terus dan tidak melakukan apa-apa untuk teater juga pelaku teater,” jelasnya.

Sementara itu Hermana HMT, Ketua DKKC juga pelaku teater mengungkapkan, bahwa DKKC dan Masteci mengemban tugas untuk menggali potensi, menghudupkan minat/bakat, menampung aspirasi, dan mesosialisasikan karya dan pelaku teater di Kota Cimahi.

“Walau Cimahi termasuk kota kecil, namun masyarakat terutama para remaja dan mahasiwa banyak yang tertarik menggeluti teater. Maka tidak sedikit kelompok teater bermuculan di Cimahi, baik kelompok pelejar, mahasiswa dan umum. Keberadaan mereka menjadi bagian penting dalam pemajuan teater di kota Cimahi sendiri, di Jawa Barat, juga di Nasional,” kata Hermana.

Menurut Hermana, potensi mereka harus ada yang mewadahi dan diberi kesempatan untuk menujukan hasil kreatifitasnya.”Bersyukur dalam kurun waktu 5 tahun ini perhatian pemerintah Kota Cimahi terbilang ada. Pelaku teater Cimahi difasilitasi dalam bentuk pasanggiri (Festival) dan diberi biaya produksi atau stimulant mesti tidak cukup. Tapi setidaknya lumayan meringgankan beban biaya produksi. Kedepan, selain setiap kelompok teater bisa menyelenggarakan kegiatan mandiri, diharapkan pula perhatian dan fasitasi pemerintah Kota Cimahi semakin meningkat,” paparnya.

Sambung Hermana, khusus untuk anak-anak dan para remaja, teater itu penting bukan sekedat totontonan, juga memiliki nilai-nilai yang sarat dengan tuntunan. Teater besar sekali manfaatnya bagi peningkatan penguasaan keaksaraan, pembangunan kepribadian dan kecerdasan masyarakat (pelakunya).

“Berlatih akting  dalam teater adalah berlatih mengolah imajinasi, mengolah emosi, mengolah tubuh dan menyerap ilmu pengtahuan. Empat hal itu adalah perangkat utama manusia dalam menjalani hidup. Jadi berlatih teater hasilnya bukan semata untuk mencetak seseorang menjadi pelaku teater, tapi dari yang dipelajarinya secara tidak langsung merangsang penikatan kecerdasan. Setidaknya teater melatih rasa percaya diri, berani bertutur kata dihadapan publik, dan menguatkan kepribadian,” pungkar Hermana. **Humas DKKC