Herizal M.Si. : Pelatihan Teknis Analisis Spasial Iklim Tingkatkan Kompetensi ASN BMKG

0
296

JAKARTA – Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG bekerjasama dengan Kedeputian Klimatologi, menggelar pelatihan Teknis Analisis Iklim melalui media online, yakni zoom meeting yang diikuti sebanyak 36 orang peserta, berasal dari 27 orang Staf Stasiun Klimatologi, 3 orang staf Stasiun GAW dan 6 orang staf Meteorologi dan dihadiri pula para pejabat Eselon II Klimatologi, Koordinator dan Sub Koordinator Klimatologi dan Pusdiklat.

Pelatihan Teknis Klimatologi diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dilingkungan kedeputian klimatologi dan diluar kedeputian klimatologi yang memilki tugas tambahan, dalam kompetensi analisis spasial iklim dengan Sasaran agar terwujudnya PNS yang memiliki kemampuan melakukan analisis spasial iklim secara professional.

Kegiatan Pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Klimatologi Herizal, M.Si. dan dijadwalkan berlangsung dari tanggal 10 – 23 Juni 2021 secara Online dengan tenaga pendidik berasal dari Kedeputian Klimatologi dan Widyaiswara yang memiliki kompetensi mumpuni.m anlhwa Pelatihan Teknis diselenggarakan adalah untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Hal ini tertuang dalam dalam beberapa peraturan, antara lain : UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, PP Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS, Perlan Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi PNS dan PP Nomor 17 Tahun 2020 sebagai perubahan Peraturan pemerintah Nomor 11 Tahun 2017.

“Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut, kompetensi yang harus dimiliki oleh PNS meliputi kompetensi manajerial, kompetensi sosio kultural dan kompetensi teknis bidang tugas”, tegas herizal.

Pengembangan SDM yang terintegrasi sejalan dengan PP No.17 Tahun 2020, dimana dalam pasal 203 ayat 4a menyebutkan bahwa pengembangan kompetensi dilaksanakan dengan pendekatan sistem pembelajaran terintegrasi melalui corporate university dan Pusdiklat telah berproses membangun BMKG Corporate University yang hingga saat ini sudah mencapai milestone ke-8(Penyusunan Learning Roadmap), Papar herizal.

Berbicara tentang iklim dan perubahannya, Herizal mengungkapkan bahwa kondisi iklim sangat beragam, variabilitas dan anomalinya juga semakin kompleks, sehingga untuk menganalisisnya perlu SDM dengan kompetensi khusus.

Selain kekhususan dalam kompetensi SDMnya, informasi iklim yang dihasilkan melalui proses rumit harus dikemas dalam bentuk yang mudah dipahami oleh masyarakat. Untuk kontek kebencanaan, informasi yang disampaikan dalam bentuk spasial (ruang) dan temporal (waktu) akan memudahkan stakeholder dalam mengambil kebijakan, sehingga memnimalisir dampak buruk yang ditimbulkan, sambung Herizal.

Seiring dengan terjadinya perubahan iklim, diikuti dengan munculnya kondisi-kondisi iklim ekstrim yang menimbulkan bencana dan menelan banyak korban serta kerugian, herizal menegaskan bahwa hal ini menjadi tugas kita untuk memberikan informasi agar kejadian serupa tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk.

Dari sisi sosial kemasyarakatan, adaptasi terhadap perubahan iklim akan berhasil jika pemahaman masyarakat mengenai informasi cuaca dan iklim sudah diaplikasikan. Memberikan pemahaman kepada masyarakat merupakan tantangan utama bagi BMKG untuk melakukan berbagai upaya pendekatan dalam mengatasi dampak bencana yang berkaitan dengan iklim, ujarnya

Herizal berharap melalui Pelatihan Teknis Analisis Spasial iklim secara online dapat menambah pengetahuan teknis dan keterampilan peserta pelatihan untuk diterapkan di unit kerja para peserta masing-masing.

Harapannya dengan mengaplikasikan kemampuan hasil pelatihan dapat meningkatkan pelayanan jasa BMKG. Yang tidak kalah penting harapan dari pelatihan teknis ini para peserta dapat menguasai bidang teknis sesuai era sekarang dan mampu membangun sikap perilaku (attitude) dirinya sebagai pelayan publik seperti salah satu yang termaktub dalam peran dan fungsi PNS. (j4n)