Jawa Barat

GERMAS RUBUHA Rekomendasi POPT Untuk Kendalikan Hama Tikus

Gerakan Memasang (GERMAS) 10.000 unit Rumah Burung hantu (RUBUHA) diluncurkan hari ini (13/07/2024) oleh Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jendral Tanaman pangan dipusatkan di Kabupaten Subang Jawa Barat dan di ikuti secara virtual oleh Kepala Dinas Pertanian dan Petugas Pengamat Organisme Penggangu Tanaman (POPT) se Indonesia.

Suwandi dalam arahannya selaku Direktur Jendral Tanaman Pangan, menyatakan bahwa Hama Tikus saat ini populasinya meningkat cukup tinggi, ini tidak boleh dibiarkan langkah jangka pendek dengan melakukan Gerakan Pengendalian (GERDAL) menggunakan racun pembasmi berbahan kimia yang ramah lingkungan sedangkan jangka panjang untuk menjaga ekosistem di perlukan predator alami berupa Burung Hantu (BURHAN).

Di Kabupaten Lumajang GERMAS RUBUHA dilaksanakan di wilayah Kelompok Tani (POKTAN) “AS- SALAM” Dusun Jurang Dawir Desa Mojosari Kecamatan Sumbersuko dengan membuat dan mendirikan 4 unit RUBUHA sebagai penambahan 1 unit RUBUHA yang aktif, hadir dalam acara tersebut kordinator POPT beserta seluruh POPT, anggota Poktan, Ketua HKTI dan PPL Desa Mojosari.
Matasan selaku kordinator POPT Kabupaten Lumajang memaparkan secara eksisting jumlah RUBUHA 157 unit, dan yang aktif sejumlah 97 unit.
Karakteristik BURHAN ini akan meninggalkan sarangnya saat anakannya sudah bisa mencari makan sendiri, itulah kenapa kita siapkan RUBUHA nya agar mereka tidak pindah jauh dari kawasan yang ada.

Agus Ty, ketua poktan “AS SALAM” menuturkan bahwa dari 1 buah RUBUHA yang aktif hasil sumbangan mitra kerja saat ini sudah ada 7 telur yang dierami, dan akan menetas 21 hari lagi, induk mereka akan bertahan hingga 2 bulan kedepan selanjutnya induk mereka akan pindah, anggota kelompok inisiatis untuk swadaya kita untuk membuat RUBUHA senderhana memanfaatkan bambu dan bahan sisa lainnya, kami harap mampu menekan populasi tikus diwilayahnya, serangan hama tikus sudah 3 musim kami alami, dengan adanya kegiatan ini diharapkan kedepan di wilayah kami tidak ada lagi serangan hama tikus, semakin banyak BURHAN maka jangkauannya bisa mencover 2 poktan di sekitar wilayah kami.

Sementara itu ketua HKTI Lumajang, Iskhak Subagio mengungkapkan bahwa kunci utamanya adalah guyubnya semua anggota Poktan untuk melakukan Gerdal atau aktivitas masal lainnya agar pengendalian ini efektif, dan semua stake holder juga harus mendukung hingga tercapai tujuan.
Kami juga mengapresiasi beberapa kepala desa yang ikut secara virtual, mereka mengalokasikan dana desanya untuk membantu membuat RUBUHA dan memfasilitasinya penggunaan agen hayati untuk memperbaiki kesuburan tanah, mudah mudahan di Lumajang ada Kepala Desa yang mau mengalokasikan sebagian Dana Desa khususnya dari pos Ketahanan Pangan (prosentasenya 20 % dari total DD) maka petani lebih terbantu dan lebih cepat penanganan masalahnya.
Sinergi dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam keberhasilan pembangunan pertanian di Kabupaten Lumajang, sudah saatnya Pertanian kembali berorientasi pada pertanian ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di alam dengan sentuhan teknologi tepat guna. (Manda ER).

Related Articles

Back to top button