Jawa Timur

REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN MAYAT YANG DITEMUKAN DI PANTAI PASEBAN

Lumajang Gempur News.com
Polisi berhasil mengungkap misteri kematian Idayati (42), yang mayatnya ditemukan tertelungkup di Pantai Paseban, Jember. Perempuan warga Jalan Dr Sutomo, Lumajang itu, tewas setelah dibunuh dua pria yang juga warga Lumajang.

“Pelaku dua orang, salah satunya masih berstatus pelajar,” kata Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban, Sabtu (26/1/2019).

Pelaku diketahui bernama M. Syafii (24) dan MNR (15), warga Kecamatan Rowokangkung. Polisi terpaksa menembak kaki Syafii karena pria itu berusaha melawan saat ditangkap.

“Tersangka M. Syafii saat ini berada di rumah sakit Bhayangkara untuk perawatan luka tembaknya. Sedangkan MNR sudah kita tahan,” terang Kapolres.

Dia menerangkan, pembunuhan terjadi di pinggir Sungai Bondoyudo, tepatnya di areal makam Sentono di Dusun Krajan 2, Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Rowokangkung, Lumajang. Sebelumnya, Syafii sempat berkencan dengan korban di tempat itu.
“Usai kencan, korban minta tarif lebih, pelaku akhirnya emosi dan sempat memukul kepala korban. Dalam kondisi korban setengah sadar, Syafii dibantu MNR melempar tubuh korban ke sungai, hingga esok harinya mayat korban ditemukan di muara Sungai Bondoyudo di Pantai Paseban, Jember,” terang Arsal.

Pengakuan pelaku, lanjut kapolres, tidak ada rencana menghabisi korban. Tindakan membuang korban ke sungai karena kedua pelaku panik.

Sementara Kasatreskrim Polres Lumajang AKP Hasran mengatakan, kasus ini terungkap berkat kerjasama antara tim Cobra Polres Lumajang dan Tim Buser Polres Jember. Soal motif pembunuhan, masih terus didalami.

“Terus kita dalami dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan kita cocokkan dengan alat bukti yang mendukung,” tegasnya.

Ketika rekonstruksi digelar, warga sudah berkumpul sejak pagi untuk melihat langsung adegan proses pembunuhan dilakukan pelaku. Warga berdatangan dari luar desa Dawuhan Wetan.
Perangkat desa dan sejumlah aparat kepolisian yang sudah berada di sekitar Kuburan Buju Sentono Desa Dawuhan Wetan sudah siap-siap menjaga keamanan. Saat Kapolres Lumajang bersama 2 tersangka tiba untuk melakukan reka adegan ulang pembunuhan, Warga baik laki-laki dan wanita berjubel untuk mendekat kelokasi rekonstruksi.

Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP,DR, Muhammad Arsal Sahban,SH,SIK,MM, MH,menerangkan bahwa dari pengakuan pelaku, pembunuhan tersebut tidak di rencanakan dan murni karena emosi seusai cekcok diantara keduanya. “Pelaku mengatakan pada petugas bahwa tidak ada niatan membunuh korban sebelumnya. Tindakan kedua tersangka membuang jasad kearah sungai adalah reaksi panik. Namun kami tidak langsung percaya atas pengakuan tersebut lantaran keduanya juga mengambil barang milik korban. Kami akan menyelidiki lebih lanjut atas motif pembunuhan ini”, Ujar Arsal.

“Satu hal yang kita sangat sayangkan, salah satu pelaku masih anak dibawah umur. ini membuktikan adanya degradasi moral dilingkungan kita. ini menjadi PR kita bersama untuk membangun karakter dan kepribadian positif sejak usia dini”, pungkasnya. (Duk/Bam)

Related Articles

Back to top button