JAKARTA Gempurnews.com –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat potensi kekeringan meteorologis (iklim) di sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrem.
“Dari hasil analisis BMKG, teridentifikasi adanya potensi kekeringan meteorologis yang tersebar di sejumlah wilayah,” demikian keterangan BMKG yang ditandatangani Deputi Bidang Klimatologi, Herizal, Kamis (4/7).
Pencatatan itu dilakukan BMKG berdasarkan pemantauan wilayah yang mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga 30 Juni 2019.
BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah dan warga terdampak untuk mewaspadai kekeringan itu bisa berakibat buruk pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, kelangkaan air bersih, dan peningkatan potensi terjadi kebakaran.
“Selain itu monitoring terhadap perkembangan musim kemarau menunjukkan berdasarkan luasan wilayah, 37 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau dan 63 persen wilayah masih mengalami musim hujan,” demikian pernyataan BMKG.
Lebih lanjut, BMKG menyatakan musim kemarau tidak berarti tidak ada hujan sama sekali. Pasalnya, Beberapa daerah diprediksikan masih berpeluang mendapatkan curah hujan rendah hingga tinggi. (RED)


