PASURUAN Gempurnews.com –
“Hmmmz…!!! Miris, Masih Seumur jagung Plengsengan milik dinas pengairan kab pasuruan ini Sudah Ambruk. “S. ungguh Terlalu”*
Pesatnya pembangunan segala bidang di pasuruan Jawa Timur, sepertinya masih meninggalkan masalah. Salah satunya terkait kualitas, yang berimbas pada panjang usia bangunan.
Seperti yang terjadi pada proyek pembangunan plengsengan, di Dusun Sedodol Lor, Desa Pelinggisan Kecamatan Kraton. Pasalnya, bangunan yang masih di kerjakan th 2018 kemarin, kini sudah rusak parah. Ambrol porak poranda.
Kondiksi ini membuat warga setempat resah. Apalagi fungsi plengsengan ini memang cukup vital, guna menahan badan jalan serta mencegah longsornya tanah akibat tergerus air sungai.
Entah kenapa kok sudah rusak, padahal masih baru tahun kemaren di kerjakan. Beda jauh dengan proyek pembangunan yang dilakukan masyarakat,” ucap salahsatu warga setempat, rabu(24-07-2019).
Warga tersebut mencontohkan proyek pembangunan rumah atau masjid. meski sudah bertahun-tahun, tetap saja kokoh. “Sementara proyek plengsengan yang dibiayai dari uang rakyat dg anggaran ratusan juta ini, terbilang masih seumur jagung. Namun sudah hancur berantakan,” ucapnya
Aripas, salah satu aktivis senior di Pasuruan sangat menyayangkan ambruknya bangunan plengsengan tersebut, dia menduga ambruknya plengsengan itu karna ulah kontraktor nakal, jeleknya mutu dan kualitas bahan material proyek serta kurangnya pengawasan dari pihak dinas.
Sementara benzu dari dinas pengairan saat di konfirmasi via whatsapp tidak tahu menahu soal pekerjaan itu, bahkan sempat lempar tangan ke dinas pengairan provinsi.
“Bukan dari dinas pengairan kab pasuruan itu mas, tapi dari provinsi” ucapnya.
Namun setelah cek lokasi pada esok harinya beliau menjawab konfirmasinya dan mengiyakan bahwa itu pekerjaan dari dinas pengairan Kab Pasuruan.
“Iya mas itu dari dinas pengairan Kab Pasuruan, tadi sudah saya telpon pemborongnya dan siap memperbaiki” imbuhnya.
Atas kondisi ini, masyarakat berharap Pemerintah Daerah Pasuruan, serta instansi terkait untuk lebih teliti dalam mengawasi pelaksaan proyek pemerintah. Dengan begitu, menguapnya anggaran akibat proses pembangunan yang asal-asalan bisa lebih diminimalisir.(ari)


