Probolinggo, Gempurnews.com. Perkemahan 1000 tenda dihutan kayu jati desa tarokan kecamatan banyuanyar diadakan pemkab kabupaten probolinggo menuai isu negatif dari kalangan penjual makanan, sofenir dan pengunjung perkemahan. Perkemahan ini seperti yang di kutip beberapa media online memang ada penarikan yang luar biasa besar.
Dari 1000 tenda tersebut ada penarikan 100 ribu rupiah setiap kontingen atau sekolah yang mengikuti kegiatan perkemahan 1000 tenda ini, bayangkan jika 1000 tenda x 100 ribu rupiah hasilnya pun lumayan, ini diakui oleh ketua panitia atau bupati perkemahan tirnam warga kedawung kecamatan kuripan. bahwa penarikan tersebut memang ada ” kami tarik 100 ribu rupiah setiap sekolah yang mengikuti kegiatan ini untuk biaya pendaftaran , yang mana kami beli kaos pendamping dan atribut lainnya serta idcart untuk 7 anak yang mengikuti giat ini , selain itu kami dapat anggara dari kabupaten 40 juta rupiah,dan itupun masih kurang kami sudah minus 24 juta rupaiah , pungutan ke asongan tersebut hanya untuk menutupi kekurangan kami, kami tidak menutupi bahwa uang pendaftaran tersebut ada kelebihannya dan itupun kembali untuk kegiatan ini ,tali rafia aja habis 2 juta rupiah ,konsumsi panitia juga besar dan masih banyak lagi . jelas nya
Iksan salah satu pedagang yang sangat kecewa dengan sistem perkemahan di banyuanyar ini ” saya baru datang hari ini minggu (28/7) tapi kami harus bayar 100 ribu sampai siang ini pun kami belum memasarkan dagangan kami karena infonya sore ini ada pawai serta acara tumpengan untuk penutupan perkemahan , belum juga tahu hasilnya , kenapa kok tidak ada yang beri tahu kalau hari ini sudah hari terakhir saya lihat sudah banyak tenda yang di bongkar padahal dispanduk masih besok hari senin” ujar iksan
Sisi lain camat banyuanyar syaifudin mengatakan ” selama kegiatan ini berlangsung saya keliling tiap hari ke area ini , karena ini memang daerah tanggung jawab saya sebagai camat ,saya juga di bantu oleh pihak polsek yang begitu kooperatif dalam menjaga keamanan diperkemahan 1000 tenda ini, kalau masalah parkiran yang di dalam memang saya yang meminta lahan tersebut untuk banser ,karena saya meminta banser tersebut agar menjaga membantu keamanan di area perkemahan ini , kalau masalah pungutan saya tidak tahu ,karena waktu rapat pungutan itu tidak ada penjelasnnya ” jelas syaifudin
Dalam permasalah ini wakil bupati Drs. H.A Timbul prihanjoko angkat bicara, beliau sebagai ketua kwarcap (kuartir cabang ) di kabupaten probolinggo ” kalau saya hanya menyuruh untuk melaksanakan kegiatan pramuka dan mekanisme yang lain itu panitia yang mengurus ,coba lihat organisasi yang lain masalah pungutan tersebut sudah biasa, dengan penyelegaraan seperti ini mungkin buat masukan panitia, dan nanti akan ada penjelasannya dan pertanggung jawabannya dari panitia ke saya , tujuan dari kegiatan ini adalah untuk kegiatan pramuka dan yang kedua memutar perekonomian masyarakat , kalau memang keberatan jangan berjualan disini , tolong anda wartawan cari tahu juga organisasi yang lain dan rekam jangan mencari sisi negatifnya saja ” jelasnya (bds /anis)




