Surabaya,
Gempurnews.com– Para Wartawan dari berbagai Media, juga di hadiri dari Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L-KPK) DPC Surabaya dan DPD Jawa Timur, mendatangi kantor Inspektorat jalan Sedap malam Surabaya.
Bukan hanya mendatangi kantor Inspektorat, para awak media juga mendatangi Humas Pemkot yang diWakili Jefri sebagai Kasubag informasi Pers, para awak media ketika di kantor Inspektorat, Mengecam juga mengharap pihak Inspektorat Menindak kasus Pergantian warna plat mobil dinas ke warna hitam dengan nopol L.70 NP pribadi yamg dilakukan oleh Kepala Satpol PP.
Lain halnya dengan pihak Humas Pemkot yang diwakili oleh Kabag humas Pemkot Jefri, untuk menemui para kuli tinta yang Mendesak agar kasus ini benar-benar diperhatikan, karena menyangkut nama baik Pemkot Surabaya dan nama baik Walikota.
Para awak Media juga menyayangkan Kepala Satpol PP ketika diwawancari di kantornya, terkesan Meremehkan dan Melecehkan awak media yang Mewancarai, bukan hanya tidak Memakai Baju Dinas saja tetapi memakai Kaos, sewaktu menemui para Media (padahal jam sewaktu diwawancarai jam kerja) tapi juga menggaruk-garuk perutnya sambil kaosnya dibuka, tidak ada Etika sama sekali sebagai Pejabat Publik yang mengepalai dua Instasi, (Kepala Satpol Pp dan Kepala Damkar Surabaya).
Sewaktu di kantor Humas Pers Pemkot, Jefri sebagai Kabag Humas Pers menjelaskan tugas Satpol PP adalah menegakkan Perda, tapi ternyata tugas tersebut tidak hanya di Abaikan tapi juga diduga ada Permainan oleh pihak Satpol PP dan para Pengusaha yang tidak mempunyai Ijin Usaha atau lainnya, semisal contoh adalah Caffe-caffe yang Berdiri dan Menjamur dikota Surabaya.
Dalam hal ini para awak Media sepakat mempertanyakan Kepala Satpol PP tentang Mobil Dinas yang diganti Plat Nomernya yang semula warna merah hingga dengan plat nomer Pribadi/hitam, karena ketahuan para awak media akhirnya di ganti plat merah lagi, tentang Etika seorang Pejabat Publik yang Melecehkan para Wartawan sewaktu wawancara dan yang terakhir mempertanyakan Tugas Satpol PP yang katanya sebagai Penegak Perda tapi kenyataannya bagai Macan Ompong sebagai Penegak Perda. (Yul)


