Dibalik Carut Marutnya Peredaran Pupuk Bersubsidi, Petani Rasakan Keuntungan Gunakan Pupuk Organik

0
792

LUMAJANG — Bertempat di areal lahan kelompok tani Sido Makmur Desa Kraton kecamatan Yosowilangun, hari ini rabo, 16 maret 2022 diadakan panen padi yang menggunakan pupuk organik cair Sari Luhur.

Dilahan milik seorang petani, Kastimbang, dengan keluasan 0,8 ha, menggunakan benih padi bersertifikat jenis sunggal yang berumur 90 Hari setelah tanam (HST), kegiatan ini dibiayai anggaran dari Dinas Pertanian Lumajang tahun 2021

Kastimbang menuturkan, panen dengan menggunakan Pupuk Oganik Cair (POC) Sari Luhur ini mempercepat panen 15 hari jika dibandingkan pupuk kimia, sebelum menggunakan pupuk tersebut hasil panennya berkisar 5-5,5 ton, dengan hasil ubinan seluas 2,5×2,5 meter didapatkan hasil 4,95 Kg, dengan demikian jika dihitung potensi hasilnya sebanyak 7,9 ton tiap hektarnya.

“Berarti ada peningkatan yang cukup besar dan menguntungkan bagi petani, apalagi di saat terjadi kelangkaan pupuk subsidi saat ini,” Ujar Kastimbang

Disatu sisi, Muslich, petani setempat yang hadir dalam acara panen tersebut mengeluhkan adanya ketidaksesuaian harga jual pupuk subsidi di masing-masing pengecer, dia menyampaikan bahwa harga pupuk urea berkisar Rp. 150.000/zak dan NPK Phonska dengan harga 170.000/zak, padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) urea Rp. 112.500/zak dan NPK 115.000/zak harga tersebut hanya berlaku di KUD Sri Tanjung Desa Krai Kecamatan Yosowilangun.

Kalau bisa petani mengusulkan agar RDKK dari kelompok tani di layani oleh KUD saja karena sesuai dengan aturan distribusinya, pinta Muslich.

Menanggapi carut marutnya distribusi pupuk, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPC HKTI) Kabupaten Lumajang, Iskhak Subagio angkat bicara, menurutnya pelanggaran penyaluran pupuk subsidi dilapangan sangat marak, banyak oknum pengecer yang memanfaatkan kondisi kurangnya alokasi pupuk subsidi ini, dalih yang dipakai adalah ongkos angkut pupuk yang mahal, padahal didalam Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) pupuk subsidi antara distributor dan pengecer sudah jelas tertera bahwa harga tebus kios sudah tersusun rapi di kios.

“Jadi ongkos angkut ditanggung distributor bukan pengecer, untuk itu saya berharap eksekutif dan legislatif ikut berperan serta mengawasi pupuk subsidi ini, lewat tim komisi pengawas pupuk dan pestisida (KP3) dan tim saber pungli polres, sinergitas antara pemangku kepentingan mutlak diperlukan agar petani terlindungi bukan terzolimi,” Tegas Iskhak.

Demplot pupuk organik Sari Luhur hari ini, masih kata Iskhak, sebagai solusi dan terbukti bisa mematahkan pendapat bahwa pupuk organik itu dapat menurunkan hasil panen, semua tidak terbukti, kami akan mengawal terus aplikasi semua jenis pupuk organik agar petani bisa mendapatkan solusi akan kurangnya alokasi pupuk bersubsidi, kami akan bersinergi dengan dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang untuk mewujudkan percepatan pencapaian program Lumajang bumi organik.

Capaian di tahun 2021 sudah 121 ha lahan petani yang menggunakan pupuk organik cair ini, kami mentargetkan tahun 2022 ini ada kenaikan 30% jumlah petani pemakai POC ini, sehingga progres pencapaian program Lumajang Bumi Organik bisa terdata nyata, kami berharap ada dukungan dana APBD untuk pembelian POC ini kedepannya, karena di Kabupaten jember, Banyuwangi, Situbondo sudah menganggarkan pembelian POC sebagai intervesi pemerintah untuk mendukung pemakaian pupuk organik, tandasnya. (red)