Lumajang – Dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara Tahun 2025, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lumajang terus menggalakkan kegiatan edukasi keselamatan berkendara.
Kali ini, program bertajuk Polantas Menyapa Go To Pondok Pesantren digelar di Pondok Pesantren Mushola PP Putri Nurul Masyitoh, Kabupaten Lumajang, pada Jumat (5/9/2025).
Puluhan santriwati tampak antusias mengikuti kegiatan yang diisi dengan sosialisasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), serta pembagian brosur himbauan tertib berlalu lintas.
Anggota Kamsel Satlantas Polres Lumajang, Aipda Rima Mayangga R., S.H., M.H., yang menjadi narasumber utama dalam kegiatan tersebut menjelaskan pentingnya pemahaman aturan lalu lintas sejak dini, terutama bagi generasi muda.
“Santri putri adalah bagian dari generasi penerus bangsa. Kami ingin mereka memiliki kesadaran bahwa keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi tanggung jawab bersama. Dengan memahami UU No. 22 Tahun 2009 dan menerapkan tertib lalu lintas, mereka bisa menjadi pelopor keselamatan lalu lintas di lingkungannya,” ungkap Aipda Rima.
Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan beberapa poin penting, seperti kewajiban menggunakan helm standar SNI, larangan mengendarai kendaraan tanpa SIM, serta bahaya penggunaan ponsel saat berkendara.
Sosialisasi disampaikan dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami santriwati, disertai pembagian brosur sebagai panduan praktis.
Kasat Lantas Polres Lumajang, AKP Mohamad Syaikhu, menyampaikan bahwa program Polantas Menyapa merupakan salah satu strategi preemtif dan preventif dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Lumajang.
“Kegiatan ini kami gelar untuk membangun kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini, khususnya di kalangan pelajar dan santri. Harapannya, mereka bisa menularkan pesan keselamatan kepada keluarga dan masyarakat sekitarnya. Dengan begitu, angka pelanggaran dapat ditekan, dan fatalitas korban kecelakaan bisa diminimalisir,” ujar AKP Syaikhu.
Ia menambahkan, Hari Lalu Lintas Bhayangkara tahun ini menjadi momentum Satlantas Polres Lumajang untuk lebih dekat dengan masyarakat melalui kegiatan edukasi di sekolah, pondok pesantren, hingga komunitas.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan santri putri Pondok Pesantren Nurul Masyitoh dapat memahami bahwa tertib berlalu lintas adalah bagian dari ibadah dan wujud menjaga keselamatan diri maupun orang lain.
“Keselamatan adalah kebutuhan semua orang. Mari kita jadikan tertib lalu lintas sebagai budaya, bukan sekadar kewajiban,” pungkas AKP Syaikhu.


