Probolinggo gempurnews.Perkemahan 1000 tenda kali pertama diadakan di kabupaten probolinggo,yabg dilaksanakan hari kamis sampai senin ini (25 – 29/7) tepatnya dihutan kayu jati desa tarokan kecamatan banyuanyar, peserta perkemahan tersebut di ikuti dari SD,MI,dan SMP di seluruh sekolah kabupaten probolinggo , setiap tenda terdiri dari 7 anggota dan satu pendamping, yang menarik diperkemahan ini adalah kepanitiaannya memakai sistem pemerintahan jika menjadi bupati berarti ketua panitia di lingkup perkemahan, ada staf pembantu layaknya sistem pemerintah, juga ada pos pos di setiap kecamatan diperkemahan tersebut.
Dari sudut ujung utara hutan kayu jati sampai ke tengah di penuhi tenda berjejer rapi dan dipenuhi para orang tua yang menjenguk anaknya, ada yang membawa makanan untuk anaknya ada juga yang datang hanya sekedar melihat keadaan perkemahan tersebut.
Kemacetan terlihat jelas di pintu masuk perkemahan hingga ke ruas jalan , ini jelas kurangnya persiapan dari panitia perkemahan,dimana pintu masuk tersebut membuat panik sebagian pengunjung.
Wilujeng (27) warga tegalsono kecamatan tefalsiwalan adalah pengunjung yang terjebak macet dari jam 17: 12 sampai 18: 30 belum juga bisa masuk karena pengaturan kendaraan yang masuk kurang maksimal ” saya capek dari tadi diatas motor apalagi bawa anak kecil di tambah lagi banyaknya debu karena angin memang sangat besar dan tanah nya tidak di siram ” ujar nya
Tak jauh dari tenda juga terlihat banyak pedagang asongan berjualan seperti cendol, pentol ,es tebu dan banyak lagi Menurut salah satu pedagang pentol cak to ” kalau mau jualan di dalam area perkemahan ini harus bayar tiap harinya 25 ribu rupiah , kalau tidak bayar ya tidak boleh masuk , padahal penghasilan saya rata rata dapat 100ribu rupiah kadang lebih sedikit, sekarang masih harus bayar karcis 25ribu,rokok dan keperluan rumah tangga” jelasnya sambil senyum senyum
Menurut bupati atau ketua panitia tirnam warga desa kedawung kecamatan kuripan ,juga kepala sekolah MA swata di desa jati sari kecamatan kuripan menjelaskan pada media gempur news sabtu (27/7) bahwa kekurangan atas tenda dan penerangan ini masih di upayakan ” saya selaku bupati di perkemahan 1000 tenda , acara ini memang kali pertama di kabupaten probolinggo, juga banyak kekurangan masalah tenda, penerangan dan kemacetan di pintu masuk perkemahan, ini masih kami upayakan agar lebih lancar lagi, soal pedagang yang berada di area perkemahan itu ada kontribusi ke kami , seperti membayar sewa tenda 300 ribu rupiah setiap tenda sampai acara selesai , karena mereka banyak dari luar daerah , kalau asongan kami pungut 25 ribu rupiah walau kadang ada tawar menawar harga tersebut sampai ada yang bayar 10 ribu rupiah , kalau setiap tenda bayar 100 ribu dapat kaos dan atribut dari kami ,sebenarnya uang tersebut kembali lagi untuk mereka, seperti biaya membersihkan hutan dan perlengkapan lainnya” Jelas nya. (Anis /bdrs)



