Rumah Ambruk Akibat Hujan Tinggi, Pasutri Berjuang Dari Reruntuhan

BLITAR – Hujan mengguyur deras, mengakibatkan ambruknya salah satu rumah warga di Dusun Parang Desa Semen Kecamatan Gandudari Kabupaten Blitar pada Minggu (22/11/2020) sore.
Hujan kembali turun untuk kali kedua dengan intensitas tinggi pada pukul 17.40 WIB. Saat itu, pemilik rumah ambruk itu sedang berkumpul di dapur sambil menikmati camilan. Tanpa diduga, tiba tiba dapur rumah mereka ambruk nyaris merenggut ketiganya.
Satu keluarga yang menjadi korban rumahnya ambruk itu adalah Sucipto (30) dan istrinya, Hawami (28) serta anak perempuannya Jesica (3).
Hujan yang begitu derasnya, membuat tak satupun tetangga mendengar adanya musibah menimpa keluarga Sucipto.
Dalam kondisi terjebak reruntuhan, Sucipto berjuang agar bisa lepas dari musibah lalu menolong istri dan anaknya yang saat itu tengah dalam pangkuan ibunya.
“Sembunyikan anakmu di bawah meja itu!, ” teriak Sucipto kepada istrinya.
Sajad, salah satu warga menceritakan kejadian ambruknya rumah Sucipto itu begitu cepat. Hanya terdengar suara bruuk, kemudian atap dapur ambruk dan menimpa mereka.
Dalam kondisi hujan deras dan masih terjebak reruntuhan, tentu tidak mudah berharap pertolongan warga.
Begitu suami istri itu bisa menyelamatkan diri dari reruntuhan, mereka langsung lari sambil meminta tolong ke warga. Setelah hujan reda, warga berdatangan memberikan pertolongan.
Kapolsek Gandusari Iptu Tri Wahyudi menyampaikan bahwa dinding dapur rumah korban ambruk karena ternyata tertimpa tebing yang longsor.
“Kebetulan rumah korban memang berbatasan dengan tebing,” kata Iptu Tri Wahyudi.
Akibat kejadian itu, ketiga korban terluka dan dilarikan warga ke Puskesmas Gandusari. Ketiganya mengalami luka di kepala dan beberapa bagian tubuh karena reruntuhan dan kena paku.
Namun, ketiganya sudah pulang dari Puskemas Gandusari pada Senin (23/11/2020) pagi.
“Warga sudah bekerja bakti untuk membersihkan reruntuhan. Namun rumah korban belum dibenahi,” pungkasnya. (tim)