Genpur News, Jakarta, 7 Maret 2020
”Namun saya terima informasi dari lapangan bahwa biaya pengiriman logistik antar daerah masih mahal,” tutur Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas (ratas) mengenai Akselerasi Program Tol Laut, Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa tujuan adanya tol laut adalah mengurangi disparitas harga, baik antar wilayah, antar pulau, antar daerah, serta memangkas biaya logistik yang mahal.
“Saya ingatkan bahwa tujuan awal dari tol laut adalah mengurangi disparitas harga baik itu antarwilayah, antarpulau, antar daerah, serta memangkas biaya logistik yang mahal. Namun, saya terima informasi dari lapangan bahwa biaya pengiriman logistik antardaerah masih mahal,” ujarnya.
Kepala Negara memberikan contoh kasus di mana biaya logistik dari Jakarta ke sejumlah daerah seperti Padang, Medan, Banjarmasin, hingga Makassar masih jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan biaya logistik dari Jakarta ke Singapura, Hong Kong, Bangkok, bahkan Shanghai.
Hal itulah yang harus segera disikapi dan dibenahi agar tujuan awal dari program tol laut dapat tercapai. Dalam arahannya di rapat terbatas tersebut, Presiden menekankan sejumlah hal. Pertama, ialah melakukan evaluasi terhadap implementasi program tol laut agar menjadi semakin efisien.
”Biaya logistik antar daerah antar wilayah antarprovinsi harus bisa diturunkan. Saya minta masalah ini dilihat secara detail dan komprehensif apakah masalahnya di pelabuhan, misalnya urusan dengan dwelling time atau ada praktik monopoli di dalam transportasi dan distribusi barang sehingga biaya logistik tidak efisien,” ujarnya.
Kepala Negara juga mendapatkan laporan biaya yang sulit turun karena tidak seimbangnya, ini memang betul terutama dari wilayah timur, jumlah muatan barang yang diangkut dari barat ke timur penuh, tapi begitu dari timur kembali ke barat itu muatannya jauh berkurang.
Selain itu, Presiden juga menegaskan bahwa pelaksanaan program tol laut seharusnya dapat dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah. Saat ini, berdasarkan data yang didapat, kontribusi transportasi laut terhadap keseluruhan produk domestik bruto (PDB) masih lebih rendah dibanding sektor transportasi darat maupun udara. (Jen)


