Artikel Mahasiswa

Membangun Komitmen Sebagai Upaya Awal Mewujudkan Keharmonisan Keluarga Long Distance Relationship

Oleh: Hidayatur Rohmah*

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan peran orang lain dalam memenuhi kebutuhan materi maupun non materi (psikis/biologis). Kebutuhan menjadi salah satu unsur penting dalam mempertahankan kehidupan. Pemenuhan kebutuhan biologis didapatkan melalui ikatan pernikahan yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Pasal 1 Undang-Undang nomor 1 Tahun 1974, pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang wanita sebagai istri dengan seorang pria sebagai suami dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dengan bekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hak dan kewajiban harus terpenuhi dengan baik agar tercipta keluarga yang harmonis. Keharmonisan dan sikap pengertian adalah asas kehidupan keluarga yang bahagia.

Pasangan suami istri yang telah menikah tentunya menginginkan tinggal bersama dengan pasangannya. Namun, pada kenyataannya banyak pasangan suami istri yang tinggal terpisah dengan berbagai alasan, seperti faktor pekerjaan, karir, ataupun pendidikan, dalam istilah lain hal ini dikenal dengan istilah long distance marriage. Sarwono (2001) menyebutkan long distance marriage adalah ketika pasangan suami istri dipisahkan oleh jarak karena suatu alasan yang menyebabkan pasangan sulit dan jarang untuk bertemu. Menjalin long distance marriage bukanlah persoalan yang mudah dibandingkan dengan pasangan suami istri yang tinggal serumah. Meningkatnya kebutuhan hidup dan keinginan hidup layak dalam sebuah keluarga maka mengharuskan pasangan harus berpisah dalam kurun waktu tertentu. Dampak negatif yang sering dialami oleh pasangan long distance relationship yaitu saling berbohong, perselingkuhan hingga berakhir dengan perceraian. Lalu, bagaimana cara untuk meminimalisir terjadinya dampak negatif bagi pasangan long distance relationship?

Sesuai dengan kodratnya, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Rasa saling membutuhkan tertuang dalam hubungan antar individu yakni membutuhkan kasih sayang, pengertian, informasi, dan dukungan dari pihak lain menjadi salah satu alasan utama mengapa seorang individu ingin memiliki hubungan dengan individu lain. Data dari BKKBN (2012) rata-rata 0,2% atau lebih dari 22.000 muda di Indonesia menikah pada usia 10-14 tahun. sebanyak 11,7% pada usia 14-19 tahun, dan lebih dari 56,2% menikah pada usia 20-24 tahun”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa keinginan menikah umumnya muncul pada usia 20-24 tahun yang merupakan masa produktif manusia sehingga banyak hal yang ingin dilakukan dan menyebabkan LDR. Hak dan kewajiban dalam hubungan pernikahan tentunya berbeda dengan hubungan jenis pacaran salah satunya seperti pemenuhan kebutuhan ekonomi sehingga melakukan long distance marriage.

Long Distance Marriage mengakibatkan terbatasnya komunikasi yang terjalin antara suami dan istri. Kondisi demikian menjadi salah satu faktor tidak terpenuhinya indikator sebagai keluarga harmonis. Akan tetapi, komunikasi bukan menjadi salah satu penentu untuk mewujudkan keluarga harmonis. Kegagalan pasangan untuk saling menyesuaikan diri dan memecahkan masalah secara efektif dapat memicu timbulnya konflik. Upaya yang perlu dilakukan selain menjalin komunikasi yang baik oleh pasangan ialah membangun komitmen dengan baik antara kedua belah pihak. Komitmen adalah keadaan atau sikap seseorang yang menjalin keterikatan antara dirinya dengan orang lain melalui perjanjian. Membangun sebuah komitmen dalam keluarga LDR pasti membutuhkan kepercayaan yang tinggi, kejujuran, dan kerjasama yang baik dengan pasangan. Fungsi-fungsi penting dalam keluarga akan tetap terpenuhi selama masih ada kerjasama dan komitmen yang baik dari masing-masing pasangan. Kepercayaan dan keterbukaan juga menjadi upaya meminimalisir terjadinya konflik dalam hubungan pasangan suami istri yang terpisah jarak. Oleh karena itu, diharapkan pasangan yang melakukan hubungan jarak jauh dapat saling memahami dan tetap menjaga komitmen dengan baik agar tercipta keluarga harmonis.

Menjalani hubungan ldr memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi permasalah yang terjadi. Solusi penulis bagi pasangan LDR yaitu tetap menjaga komitmen dan komunikasi yang baik. Oleh karena itu, komunikasi dan menjaga komitmen menjadi cara utama yang bisa dilakukan untuk mempertahankan keharmonisan keluarga.

Data penulis:

Hidayatur Rohmah
Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Back to top button