Gempur News Com Pasuruan. Kegiatan perkemahan yang diselenggarakan Pramuka Kwarran ranting Kecamatan Lekok dilapangan dusun Watulancing desa Gejugjati Kecamatan Lekok kabupaten pasuruan resmi ditutup senen (14/8). Upacara penutupan langsung dipimpin Nurkolis camat lekok.

Hadir dalam acara tersebut Kapolsek Lekok Ipda Samiran, KUPTD Kecamatan Lekok Sugiarto MP.d, Kepala Sekolah SMPN 1 lekok Agus Daheri MP.d,Kepala Puskesmas Lekok, Saka Bhayangkara, Pengawas TK/SD,segenap Kepala Sekolah SD / guru sekecamatan Lekok. Kegiatan ini berlangsung sejak sabtu 12 -senen 14 Agustus 2017 dan di ikuti sekitar 600 siswa tingkat penggalang dari lembaga pendidikan Sekolah Dasar yang berada diwilayah Kecamatan Lekok. Dalam perkemahan ini diisi dengan berbagai kegiatan antara lain : Kegiatan umum, perkemahan, ketangkasan ketrampilan, wawasan kebangsaan, keagamaan dan penjelajahan.

“Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah bekerja untuk kaum muda mewariskan yang terbaik pada bangsa disamping untu menjalin kerukunan, persatuan dan kesatuan serta mempererat tali persaudaraan antar pelajar,” kata Sugiarto Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Lekok. “Harapan ke depan pada tahun berikutnya kegiatan tersebut bisa diselenggarakan lebih baik dan lebih meriah, tentunya pihaknya akan mengevaluasi kekurangan-kekurangan agar supaya kegiatan berikutnya bisa dilaksanakan lebih sempurna,” ujar Sugiarto.

Reporter : Hari

Gempur News Com Pasuruan. Banyak ikan mati mendadak di bantaran sungai Rejoso Rabu (9/9) sekitar pukul 11.00 wib tepatnya di dusun Tambak Rejo Desa Patuguran Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. Diduga tercemar zat berbahaya macam ragam ikan air tawar antara lain ikan pelangi, nila, keting, udang, pelak, bader mati mengambang. Samsul arifin warga dusun tambak rejo melihat kejadian tersebut lantas memberitahukan pada warga yang lain. Kemudian warga melaporkan banyaknya ikan mati mengambang kepada kepala desa pateguran. Hasan Husni kepala desa bersama tim pengawas air sungai rejoso yakni H Yasin dan Salim mendatangi lokasi kejadian.

Menurut Hasan Husni saat dikonfirmasi wartawan gempur news com pasuruan membenarkan hal demikian terjadi banyak ikan dari ekosistem air tawar mati mengambang. Diduga air sungai terkontaminasi zat berbahaya lantas kepala desa melaporkan hal tersebut pada camat rejoso untuk menindak lanjuti pada Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan.

Pada bulan Juni 2017 sudah tiga kasus terjadi banyak ikan mati mengambang dan pihak pemerintah Desa dan tim pengawas air sungai rejoso telah mengambil sample air lalu dikirim ke Dinas BLH untuk ditelti, tetapi sampai ketika berita ini diterbitkan belum ada informasi resmi tentang penyebab banyaknya ikan-ikan yang kerap kali mati mendadak kata Hasan.

Hal demikian menimbulkan kepanikan warga sekitar yang sehari-harinya menggantungkan hidupnya dari hasil nelayan, bila terus-terusan terjadi peristiwa seperti ini di sungai ini maka bukan hanya ikan-ikan besar akan mati tetapi kami kawatir ikan dari ekosistem air tawar akan punah,kami otomatis akan kehilangan mata pencaharian,ungkap warga. Saat ini Kepala Desa Pateguran, Camat Rejoso berkordinasi dengan BLH Kabupaten Pasuruan untuk menangani kejadian tersebut.

Reporter : Hariyanto

Gempur News Com Pasuruan. Gotong royong adalah menjadi kunci percepatan berbagai bidang pembangunan di Kabupaten Pasuruan.Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Pasuruan H Irsyad Yusuf pada acara Bulan Bakti Gotong Royong Kabupaten Pasuruan tahun 2017 di alun-alun Kecamatan Wonorejo sabtu (5/8).

Pada kegiatan ini dirangkai dengan hari Kesatuan Gerak PKK ke 45 tingkat Kabupaten Pasuruan yang berpusat di alun-alun Kecamatan Wonorejo. Dalam Sambutannya H Irsyad Yusuf mengatakan gotong royong merupakan kunci percepatan keberhasilan pembangunan yang harus digemahkan di kabupaten Pasuruan sebagaimana dengan lantunan lagu “Pasuruan Gumuyuh” yang didalamnya berisi cita-cita atau membangun secara gotong royong. Ia juga mengungkapkan inti dari gotong royong adalah saling bahu membahu, saling menolong bersama membangun Kabupaten Pasuruan dan berperan serta dengan tanggung jawab masing masing yakni bupati dan wakil bupati menjalankan tugas kebijakan anggaran, Kapolres menjalankan tugas dan wewenangnya, Dandim menjalankan tugas dan kewajibannya seperti yang telah dibacakan pada ikrar bersama gotong royong yang merupakan wujud gotong royong masyarakat kabupaten pasuruan.

Selain itu dikatakan pula oleh Irsyad Yusuf dirinya pada tanggal 15 Juli 2017 telah menerima Satya Lencana atau tanda kehormatan kependudukan keluarga berencana dan kesatuan tim penggerak PKK memperoleh Satya Lencana Manggala Karya dari BKKBN pusat sebagai bentuk apresiasi terhadap keberlangsungan program PKK dan program kependudukan. Perlu diketahui tingkat kemiskinan di kabupaten Pasuruan pada tahun 2017 sudah berkurang atau turun jauh dibawa rata-rata diwilayah propinsi jawa timur dan di tingkat nasional untuk itu bupati pasuruan mengajak bersama-sama pemangku ke pentingan khususnya bapak dan ibu yang diamanahi mandat, kewenangan untuk merencanakan pembangunan di wilayah kabupaten pasuruan. Harapan Irsyad dari kegiatan ini adalah menjadi introspeksi dan evaluasi bahwa membangun ia tidak bisa sendirian seyogyanya para pemangku jabatan untuk melengkapi, tanpa adanya wakil bupati dirinya tidak bisa memperoleh penghargaan dan melaksanakan tugas dan wewenang dengan sempurna.

Yang menarik pada acara Bulan Bakti Gotong Royong Kabupaten Pasuruan tahun 2017 ini dihadiri rombongan tamu kehormatan khusus dari negara korea yang dipimpin oleh Mr KIM. Hadir pula dalam kegiatan tersebut yaitu Wakil bupati pasuruan,Forum Komunikasi Kepala Pimpinan Daerah Kabupaten Pasuruan, Sekda, para staff ahli bupati, Ketua DPRD, Ketua Tim Penggerak PKK, Camat, Kepala Desa dan segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Penulis : Syamsul Hadi